Liputan24.com,Medan- Kehidupan demokrasi di Indonesia akan menghadapi tantangan besar di Pemilu 2024 yang akan datang. Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan pemilu serentak dimana Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dan pemilihan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten serta Pemilihan anggota DPD RI akan dilakukan secara serentak.
Sebanyak 18 partai politik nasional serta 6 partai lokal Aceh akan memperebutkan kursi legislatif pusat dan daerah serta berjuang untuk memenangkan pasangan Capres-Cawapres yang diusungnya.
Pesta demokrasi 5 tahunan ini tentu saja membutuhkan peran serta TNI sebagai Bhayangkari Negara yang turut serta mengawal pesta Demokrasi sesuai dengan Undang undang yang berlaku.
Namun disaat yang bersamaan, di tubuh TNI akan terjadi suksesi kepemimpinan mengingat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono serta Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan memasuki masa pensiun pada November 2023 nanti.
Menurut Pembina Konsorsium Sumatera Utara Beruntung, Haji Albiner Sitompul mengatakan dengan berbagai tantangan yang ada, TNI membutuhkan sosok pemimpin yang bisa berperan sebagai dinamisator dan stabilisator untuk memastikan program pembangunan yang berkelanjutan.
Menurut Albiner Sitompul, pengganti Panglima TNI yang akan datang harus mempunyai karakter yang tenang, mapan dan proaktif serta menguasai teritorial Darat.
Oleh karena itu, Albiner menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan sosok Letnan Jenderal TNI Bambang Ismawan sebagai Panglima TNI berikutnya.
Albiner menerangkan sosok Bambang Ismawan yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI adalah sosok yang tenang dan dinamis.
"Beliau sudah menjabat 2 kali Jabatan Letnan Jenderal. Masa pensiun Agustus 2024. Sosok yang tenang dan dinamis," ujar Albiner.
Albiner menambahkan Presiden Jokowi bisa juga mengangkat Letjen Bambang Ismawan sebagai KASAD menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang akan pensiun November 2023 nanti.
"Sebelumnya dapat mengganti KASAD pada bulan Nopember. Letjen Bambang Ismawan menguasai teritorial dan Insyaallah beliau amanah," tuturnya.
Meski begitu, Albiner menyerahkan sepenuhnya penentuan sosok Panglima TNI dan KASAD kepada Presiden Jokowi.
"Terimakasih pak Presiden, segalanya kembali kepada hak prerogatif Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Perang Republik Indonesia," tutupnya. (Agm/Ah)