Jurnalis24.com,Padangsidimpuan- Pada Selasa 23 Januari 2024, bertempat di Yayasan Adawiyah Al Baqi Babussalam, Jln. Pasir Matogu Paya Bonbon, Desa Pasir Matogu, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan 101 pondok pesantren sepakat memberi dukungan pada pasangan Anies- Muhaimin (AMIN).
Seratus satu pondok pesantren yang tersebar di Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Madina dan Tapanuli Tengah bersepakat memberi dukungan penuh pada Pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) pada Pemilu 14 Februari 2024. Namun terkait ada isu yang berseliweran akan mempersulit urusan pencairan dana BOS dan lain-lain, sebagian urung hadir, meski tetap mendukung AMIN.
Muhammad Nuh, anggota DPD RI Dapil Sumut dalam sambutannya menyampaikan peran kyai dan santri dalam perjuangan kemerdekaan sangat besar, sebagaimana disebutkan oleh Prof Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya Api Sejarah.
Disinggung juga, ketika Bung Karno merasa khawatir atas upaya Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia, ia minta dukungan dari Hadhratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari rahimahullah, yang kemudian mengeluarkan Resolusi seruan Jihad. Nuh menyitir firman Allah di surah Al-Hajj ayat 41 berbunyi:
(Yaitu) orang-orang yang jika kami beri kedudukan di bumi, mereka melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan semua urusan dikembalikan kepada Allah.
Ayat diatas adalah kriteria dalam memilih dan mengevaluasi pemimpin. Semoga presiden kedepan rajin melaksanakan shalat dan ibadah lainnya, menunaikan zakat, ber amar makruf dan nahi munkar.
Tentu momentum Pemilihan Presiden, Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD, Kabupaten Kota tahun 2024 ini sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia, kalau salah memilih Pemimpin dan wakil rakyat, maka dampaknya akan kita rasakan bersama lima tahun kedepan.
Untuk itu Muhammad Nuh menegaskan pilihlah Presiden yang yang cerdas, ber perilaku baik, taat kepada ajaran agama, santun, dan mengayomi rakyat serta punya martabat di mata bangsa-bangsa di dunia, Insya Allah. (Ah)