Jurnalis24.com,MEDAN- Pernikahan dalam Islam bukan hanya sebuah ikatan kontrak antara dua individu, tetapi sebuah perjalanan spiritual dan sosial yang bertujuan mendapatkan ridho Allah.
Ini adalah hubungan antara wanita dan pria yang membuat sebuah komitmen personal dan legal untuk hidup sebagai suami dan istri dengan menerima tanggungjawab.
Islam tidak mengingkari perasaan cinta yang tumbuh dan bersemi pada diri seseorang, untuk itu dia hadir melalui ikatan pernikahan.
Pada sabtu 10 Rabiul awal 1446 H/14 September 2024 telah berlangsung pernikahan Nuwailah binti H. Muhammad Nuh dengan Ahmad Dzaki Rabbani bin H. Khairul Ikhwan di gedung Jabal Nur, Asrama Haji Medan, Jl. A.H. Nasution Medan Johor.
Wali nikah perempuan Nuwailah (Ula)langsung oleh ayah kandungnya H. Muhammad Nuh kepada Ahmad Dzaki Rabbani yang menjadi saksi pihak perempuan Ketua DPD RI, AA Lanyala Mahmud Mattalitti dan saksi pihak pria oleh Prof. Iwan Prayitno, mantan Gubernur Sumatera Barat.
Bersyukur kita semua prosesi akad nikah berlangsung lancar ujar tuan khadi yang diamini oleh seluruh saksi yang hadir.
Hadir dalam acara ini selain AA Nyala beserta rombongan DPD RI dari berbagai Daerah Pemilihan, juga rombongan dari Sumatera Barat dan Provinsi Bali.
Baik AA Nyala maupun Iwan Prayitno dalam tausyiah nya menyampaikan agar pasangan yang baru ini hendaknya ananda berdua dalam membina bahtera rumah tangga merujuk kepada teladan Rasulullah saw.
Nabi Muhammad Saw merupakan guru keharmonisan, guru keindahan, guru cinta, dan guru kasih sayang yang patut dicontoh dan ditiru.
Rasulullah Saw mengajarkan kebahagian dan keindahan rumah tangga melalui kemesraan dalam bercinta dengan begitu indah.
Hadir menyaksikan prosesi pernikahan H. Hidayatullah SE, Calon Walikota Medan 2024-2028 dan para tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh politik dan undangan lainnya.
Nuwailah (Ula) adalah anak keempat dari bapak Muhammad Nuh dan Ibu Dariantini, begitu juga dengan Ahmad Dzaki Rabbani adalah anak keempat juga dari bapak H. Khairul Ikhwan dan Ibu Yuliza.